Daftar Buah yang Baik dan Perlu Dihindari untuk Asam Lambung

Bagikan:

Infografis drSlimming.id tentang daftar buah yang baik dan perlu dihindari untuk penderita asam lambung, menampilkan ilustrasi pisang, alpukat, melon, semangka sebagai buah aman, serta jeruk, lemon, tomat, cokelat, dan cabai sebagai buah yang sebaiknya dihindari.
Infografis: Buah yang Aman dan Buah yang Perlu Dihindari bagi Penderita Asam Lambung. Panduan visual untuk membantu penderita maag atau GERD memilih jenis buah yang tidak memicu iritasi lambung. Buah rendah asam seperti pisang, melon, alpukat, dan semangka cenderung lebih aman, sementara buah sitrus, tomat, cokelat, dan cabai dapat memperparah gejala.

Kamu mungkin mengira semua buah pasti menyehatkan. Tapi ternyata, nggak semua buah aman untuk lambung yang sensitif, lho! Bagi kamu yang punya riwayat sakit maag atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), beberapa jenis buah justru bisa memicu rasa perih di ulu hati, kembung, dan asam naik ke tenggorokan.

Padahal, buah penting banget untuk menjaga keseimbangan nutrisi, membantu diet, dan mendukung sistem imun. Kuncinya, kamu perlu tahu buah mana yang baik dan mana yang sebaiknya dihindari agar lambung tetap nyaman, apalagi kalau kamu sedang dalam program penurunan berat badan.

Yuk, simak penjelasan tentang buah yang baik dan dilarang untuk penderita asam lambung, lengkap dengan waktu terbaik mengonsumsinya agar manfaatnya maksimal dan aman buat pencernaan kamu.

Mengapa Penderita Penyakit Asam Lambung Perlu Waspada Saat Mengonsumsi Buah?

Meski buah dikenal sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat yang sangat baik, tidak semua buah aman bagi penderita penyakit asam lambung.

Beberapa buah memiliki kadar asam alami yang tinggi terutama dari golongan citrus seperti jeruk, lemon, dan nanas yang bisa memicu peningkatan produksi asam di lambung. Saat asam lambung naik, lapisan esofagus (kerongkongan bagian bawah) bisa teriritasi dan menimbulkan sensasi terbakar atau perih di dada, yang dikenal sebagai gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

Selain kadar asamnya, ada juga faktor lain yang membuat beberapa buah perlu diwaspadai:

  • Kandungan fruktosa tinggi seperti pada mangga matang atau semangka berlebihan dapat memicu fermentasi dalam usus, sehingga menimbulkan gas, kembung, dan tekanan tambahan pada lambung.
  • Serat keras atau tidak larut seperti pada kulit buah tertentu (apel hijau atau jambu biji) bisa memperlambat pengosongan lambung dan menimbulkan rasa penuh yang tidak nyaman.
  • Pola makan tidak teratur, misalnya mengonsumsi buah asam saat perut kosong, juga bisa memperparah gejala refluks.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Preventive Nutrition and Food Science, konsumsi buah-buahan dari kelompok citrus secara berlebihan dapat meningkatkan risiko munculnya gejala GERD atau naiknya asam lambung, terutama pada individu yang sudah memiliki riwayat sakit maag kronis.

Dengan kata lain, meskipun buah itu sehat, pemilihan jenis, porsi, dan waktu makannya sangat menentukan apakah efeknya akan menenangkan atau justru memperparah asam lambung kamu.

10 Daftar Buah yang Baik untuk Penderita Penyakit Asam Lambung

1. Pisang

Pisang merupakan buah dengan pH basa sekitar 5,6 yang dapat membantu menetralkan asam lambung dan melapisi dinding lambung agar tidak teriritasi. Selain itu, kandungan serat larut seperti pektin dapat memperlancar pencernaan dan mengurangi risiko refluks.

2. Alpukat

Alpukat termasuk buah rendah asam (pH sekitar 6,3) dan kaya lemak sehat tak jenuh tunggal yang menenangkan lambung serta membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K. Teksturnya lembut dan mudah dicerna, cocok untuk diet rendah asam.

3. Melon

Melon memiliki pH netral antara 6,1–6,7, menjadikannya salah satu buah paling aman untuk penderita penyakit asam lambung. Kandungan air yang tinggi membantu menghidrasi tubuh dan mengencerkan asam lambung, sedangkan kalium dan antioksidan di dalamnya mendukung kesehatan jantung dan pencernaan.

4. Semangka

Dengan pH antara 5,2–6,7 dan kandungan air mencapai 90%, semangka efektif membantu menetralisir keasaman dan mencegah dehidrasi. Kandungan likopen-nya juga berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel dari stres oksidatif.

5. Pir

Pir bersifat basa dan kaya air, membantu menenangkan saluran pencernaan serta mencegah sembelit yang dapat menekan lambung. Kandungan seratnya juga membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus.

6. Buah Tin

Buah tin memiliki pH sekitar 5,5, sehingga tergolong rendah asam dan cukup aman untuk penderita penyakit asam lambung. Kandungan serat pektin di dalamnya membantu melancarkan pencernaan, sedangkan mineral tembaga (copper) mendukung fungsi imun dan energi tubuh.

7. Pepaya

Pepaya mengandung enzim papain, yang berperan mempercepat pemecahan protein dan membantu pencernaan. Kandungan serat dan vitamin C-nya juga membantu menenangkan perut kembung dan mual akibat refluks.

8. Kelapa (termasuk air kelapa)

Kelapa adalah buah yang sangat rendah asam, bahkan air kelapa memiliki pH sekitar 7. Kandungan elektrolit alami seperti kalium dan magnesium membantu menetralkan asam dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.

9. Apel Merah

Apel merah tergolong buah dengan kadar asam yang masih tergolong aman (dengan pH sekitar 5,2) dan masih lebih baik dibanding jenis apel lainnya serta tinggi serat, sehingga membantu menjaga kestabilan gula darah dan kolesterol. Selain itu, serat larutnya mendukung pergerakan usus yang sehat tanpa menambah tekanan pada lambung.

10. Nanas (dalam jumlah terbatas)

Meskipun tergolong asam (pH 3,2–4,0), nanas mengandung bromelain, enzim alami yang membantu pencernaan protein dan mengurangi peradangan. Bila dikonsumsi secukupnya dan tidak saat perut kosong, nanas masih bisa aman untuk sebagian penderita GERD.

5 Buah yang Sebaiknya Dihindari oleh Penderita Penyakit Asam Lambung

1. Buah Sitrus (Jeruk, Lemon, Jeruk Nipis, Jeruk Bali)

Buah-buahan dari kelompok sitrus mengandung asam sitrat tinggi (pH sekitar 2–3) yang dapat merangsang produksi asam lambung. Kandungan ini membuatnya sering menjadi pemicu utama asam lambung dan heartburn. Bila dikonsumsi saat perut kosong, asam dari buah sitrus bisa memperburuk iritasi lambung.

2. Tomat

Tomat mengandung asam sitrat dan asam malat, dua komponen yang dapat memicu peningkatan asam lambung. Saat dikonsumsi berlebihan baik dalam bentuk segar, saus, maupun jus asam tersebut bisa naik ke kerongkongan dan menyebabkan perih di dada, mual, hingga kembung. Karena itu, penderita GERD sebaiknya membatasi olahan tomat agar gejala tidak mudah kambuh.

Sebagai gantinya, kamu dapat memilih opsi jus untuk asam lambung seperti jus pisang oat, jus pepaya madu, atau jus semangka aloe vera yang lebih lembut di lambung dan memiliki sifat menetralkan asam. Minuman ini bukan hanya aman, tetapi juga bisa membantu menjaga energi tanpa memicu iritasi pada lambung.

3. Cokelat

Mungkin terdengar mengejutkan, tapi cokelat juga termasuk buah pantangan bagi penderita penyakit asam lambung karena berasal dari biji kakao.

Cokelat mengandung kafein dan senyawa methylxanthine, yang dapat melemahkan otot katup esofagus bawah—gerbang yang menahan asam lambung agar tidak naik ke tenggorokan. Akibatnya, risiko refluks meningkat dan rasa tidak nyaman di dada makin terasa.

4. Apel Hijau

Meski apel merah termasuk buah aman, apel hijau memiliki rasa lebih asam sehingga berpotensi memicu naiknya asam lambung. Kandungan asam malat dan askorbat yang tinggi pada apel hijau bisa menambah keasaman lambung dan memperparah gejala GERD jika dikonsumsi berlebihan.

5. Cabai

Ya, cabai termasuk buah secara botani! Kandungan capsaicin, zat yang memberi rasa pedas, bisa meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan iritasi pada dinding lambung. Makanan atau jus yang mengandung cabai sering kali memperparah gejala perih dan rasa panas di dada pada penderita GERD.

Kapan Waktu Terbaik Makan Buah bagi Penderita Penyakit Asam Lambung?

Bukan cuma jenis buah yang perlu kamu perhatikan, tapi waktu makannya juga sangat penting untuk menjaga lambung tetap nyaman.

Pola waktu makan yang tidak tepat, seperti makan buah saat perut kosong atau terlalu dekat dengan waktu tidur dapat meningkatkan risiko refluks asam dan gangguan pencernaan lainnya.

Berikut panduan waktu terbaik untuk mengonsumsi buah bagi kamu penderita penyakit asam lambung:

1. Pagi Hari Setelah Sarapan Ringan

Banyak orang mengira makan buah saat perut kosong itu sehat, padahal bagi penderita penyakit asam lambung justru bisa berbahaya.

Buah mengandung asam alami dan serat tinggi yang, jika dikonsumsi tanpa makanan lain di lambung, dapat meningkatkan kadar asam dan menimbulkan sensasi perih di ulu hati.

2. Sore Hari Sebelum Makan Malam

Ini waktu yang ideal untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan menjaga energi tetap stabil menjelang malam. Buah yang dikonsumsi di sore hari membantu menetralkan asam lambung setelah aktivitas seharian dan mencegah rasa lapar berlebih menjelang makan malam.

3. Hindari Makan Buah Tengah Malam atau Saat Perut Kosong

Makan buah menjelang tidur adalah kebiasaan yang sebaiknya dihindari.

Menurut Fountain, L. (2025) dari Sleep Foundation dalam artikelnya “Is Eating Before Bed Bad?”, makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat meningkatkan risiko acid reflux (refluks asam) dan gangguan pencernaan.

Aturan jam makan untuk penderita penyakit asam lambung ini juga didukung oleh Panoff, L. (2025) dari Verywell Health dalam tulisannya “The Best Time to Stop Eating Before Bed, Backed by Experts”, yang menyarankan untuk menghentikan konsumsi makanan setidaknya 2–3 jam sebelum tidur agar lambung punya waktu cukup untuk mencerna makanan dengan optimal.

Kesimpulan

Pemilihan buah yang aman sangat penting bagi penderita GERD, karena tidak hanya apa yang kamu makan yang berpengaruh, tetapi juga bagaimana dan kapan kamu mengonsumsinya. Buah seperti pisang, melon, pepaya, pir, semangka, dan alpukat cenderung aman karena lebih basa dan lembut di lambung, sedangkan buah sitrus, tomat, cokelat, apel hijau, dan cabai sebaiknya dihindari karena dapat memicu refluks.

Waktu konsumsi juga berperan besar. Buah paling ideal dikonsumsi setelah sarapan ringan atau sore sebelum makan malam agar energi tetap stabil dan lambung tidak kosong. Mengonsumsi buah menjelang tidur sebaiknya dihindari karena posisi berbaring dapat memicu naiknya asam lambung.

Untuk panduan diet asam lambung yang lebih terarah, kamu bisa mengikuti program diet asam lambung atau konsultasi melalui layanan dokter gizi online dengan pendekatan medis dari dr. Marya W Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, pemilihan buah, porsi, dan waktu makan bisa disesuaikan agar aman untuk lambung dan tetap memenuhi kebutuhan nutrisi harianmu.

Disclaimer:

Artikel ini bersifat edukasi dan tidak menggantikan konsultasi langsung dengan dokter. Respons setiap orang terhadap diet atau perawatan kesehatan dapat berbeda-beda. Jika memiliki keluhan khusus, kondisi medis tertentu, atau sedang menggunakan obat/terapi, konsultasikan langsung dengan dokter atau ahli gizi.

Referensi:

  • Koufman, J. (2023). Acid reflux: pH & acidity measurements of fruits and vegetables.
  • Li, F., & Rao, G. (2024). Characterization of a pectin in fig fruit: Structure and anti-inflammatory activity. Carbohydrate Research, 544, 109226.
  • Baek, H. I., Ha, K. C., Kim, H. M., et al. (2016). Randomized, double-blind, placebo-controlled trial of Ficus carica paste for the management of functional constipation. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 25(3), 487–496.
  • Preventive Nutrition and Food Science. (n.d.). Association between citrus fruit intake and gastroesophageal reflux disease (GERD) symptoms.
  • Fountain, L. (2025). Is eating before bed bad? Sleep Foundation.
  • Panoff, L. (2025). The best time to stop eating before bed, backed by experts. Verywell Health.

Tanya drSlimming.id

Hi Kak! ada promo special nih!
WhatsApp
Tenangkan.id
Online sekarang
Hi kak, lagi cari paket diet yang sesuai? kebetulan aku ada promo spesial nih, mulai dari Rp500 ribuan aja! mau infonya?